Landasan Normatif Feminisme Dalam Perspektif Islam

  • Abd. Hamid STIT Jembrana Bali

Abstract

Para feminis sejak awal munculnya menafsirkan kembali
penafsiran para mufasir dahulu yang dalam penafsirannya terdapat
ketimpangan sehingga mewujudkan ketidakadilan dalam
kehidupan masyarakat. Karena penafsiran-penafisran mereka
hingga saat ini masih mendarah daging dalam kehidupan
masyarakat muslim. Bagi para feminis reinterpretasi terhadap
penafsiran yang bias gender menjadi keharusan sebagai upaya
mewujudkan masyarakat yang adil. Padahal menurut Ashghar Ali
Enginer Al-Qur’an secara normatif menegaskan konsep
kesetaraan. Jadi jelas bahwa agama tidak membedakan antara lakilaki dan perempuan. Urgensi dari kajian para feminis dalam
mengkaji al-Qur’an (ayat-ayat tertentu) memberikan warna baru
yang diharapkan mampu memberikan kesadaran pada umat Islam
bahwa Islam agama yang sangat menjunjung tinggi keadilan.
Pendekatan feminis merupakan suatu transformasi kritis dari teori
yang ada dengan menggunakan jender sebagai kategori analisis
utamanya. Oleh sebab itu sangatlah kontradiktif jika penafsiran
ayat al-Qur’an dijadikan alat untuk menindas. kajian tentang
feminisme dalam Islam khusunya interpretasi para feminis
menjadi hal yang sangat urgent demi memelihara esensi al-Qur’an
sebagai pedoman hidup umat Islam. Berkaitan dengan deskripsi
diatas, fokus pada tulisan ini mengenai Sejarah Femenisme Islam
dan interpretasi para feminis terhadap ayat-ayat Al-Qur’an.
Kata kunci: Feminisme, Perspektif Islam

Published
2023-04-28
Section
Articles